MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
KONSEP DASAR
Definisi: Persediaan
merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan
barang jadi.
Pengendalian persediaan: aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada
tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan
ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian
diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi
sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan
persediaan.
MENGAPA PERSEDIAAN DIKELOLA?
1.
Persediaan
merupakan investasi yang membutuhkan modal besar.
2.
Mempengaruhi
pelayanan ke pelanggan.
3.
Mempunyai
pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.
JENIS PERSEDIAAN
1.
Persediaan
barang jadi biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand inventory)
2.
Persediaan
barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi
dan bukan pada keinginan pasar (dependent
demand inventory).
ALIRAN MATERIAL
Bahan dalam
proses
Vendor Bahan
Barang dalam Barang Customer
Pemasok mentah proses jadi (Pelanggan)
Barang dalam
Proses
KAPASITAS VS PERSEDIAAN
Kapasitas: merupakan kemampuan untuk menghasilkan produk
Persediaan: semua persediaan material yang ditempatkan di sepanjang
jaringan proses produksi dan jalur distribusi.
TUJUAN PERSEDIAAN
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
(mis: safety stock)
2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan
produksi dan pembelian
3. Untuk mengantisipasi perubahan pada
permintaan dan penawaran.
HAL-HAL YANG DIPERTIMBANGKAN
1. Struktur biaya persediaan.
a. Biaya per unit (item cost)
b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
-
Biaya
pembuatan perintah pembelian (purchasing
order)
-
Biaya
pengiriman pemesanan
-
Biaya
transportasi
-
Biaya
penerimaan (Receiving cost)
-
Jika
diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat
menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
-
Biaya
yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai
persediaan digunakan untuk investasi (Cost
of capital).
-
Biaya
yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.
d. Biaya resiko kerusakan dan kehilangan
(Cost of obsolescence, deterioration and
loss).
e. Biaya akibat kehabisan persediaan
(Stockout cost)
2. Penentuan berapa besar dan kapan
pemesanan harus dilakukan.
METODA MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. METODA EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)
B. METODA SISTEM PEMERIKSAAN TERUS
MENERUS (CONTINUOUS REVIEW SYSTEM)
C. METODA SISTEM PEMERIKSAAN PERIODIK (PERIODIC REVIEW SYSTEM)
D. METODA HYBRID
E. METODA ABC
METODA EOQ
ASUMSI:
1. Kecepatan permintaan tetap dan terus
menerus.
2. Waktu antara pemesanan sampai dengan
pesanan dating (lead time) harus
tetap.
3. Tidak pernah ada kejadian persediaan
habis atau stock out.
4. Material dipesan dalam paket atau lot
dan pesanan dating pada waktu yang bersamaan dan tetap dalam bentuk paket.
5. Harga per unit tetap dan tidak ada
pengurangan harga walaupun pembelian dalam jumlah volume yang besar.
6. Besar carrying cost tergantung secara garis lurus dengan rata-rata jumlah
persediaan.
7. Besar ordering cost atau set up
cost tetap untuk setiap lot yang dipesan dan tidak tergantung pada jumlah
item pada setiap lot.
8. Item adalah produk satu macam dan
tidak ada hubungan dengan produk lain.
Ukuran
Lot = Q
Rata-rata
Persedia-
Perse- an
= Q/2
diaan
Waktu
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menghitung EOQ:
D: Besar laju permintaan (demand rate) dalam unit per tahun.
S: Biaya setiap kali pemesanan (ordering cost) dalam rupiah per pesanan
C: Biaya per unit dalam rupiah per unit
i: Biaya pengelolaan (carrying
cost) adalah persentase terhadap nilai persediaan per tahun.
Q: Ukuran paket pesanan (lot size) dalam unit
TC: Biaya total
persediaan dalam rupiah per tahun.
Biaya pemesanan per tahun
(Ordering cost):
OC = S (D/Q)
Biaya pengelolaan
persediaan per tahun (Carrying cost)
CC = ic (Q/2)
Maka, total biaya
persediaan:
TC = S (D/Q) + ic (Q/2)
Biaya TC=biaya
total
Tahunan Biaya
Pengelolaan
Biaya iCQ/2
Minimum
Biaya
pemesanan
SxD/Q
EOQ
Terjadi keseimbangan antara carrying cost dan ordering
cost, maka Q dihitung dari:
Q = Ö(2SD)/ic
CONTOH KASUS 1:
Sebuah pabrik minuman
memerlukan bahan baku “essen”
penyedap sebesar 120 ton per tahun. Biaya pemesanan Rp. 1.500,- dan biaya penyimpanan
Rp. 1.000,- per ton.
Pertanyaan:
1. Berapa biaya pemesanan yang paling
ekonomis?
2. Berapa biaya total persediaan?
CONTOH KASUS 2:
Suatu perusahaan
manufaktur yang memproduksi susu kaleng kental manis memerlukan kebutuhan bahan
baku sebanyak
100 thon. Biaya penyimpanan per ton per tahun US $ 1.50. Biaya pemesanan per
order US $ 375.
Pertanyaan:
1. Berapa nilai EOQ?
2. Berapa biaya total persediaan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar