Distribusi
Ulkus
plantar atau ulkus tropik adalah masalah yang paling sering dijumpai pada kaki
seorang penderita kusta. Bagian kaki yang paling sering dijumpai ulkus adalah
telapak kaki khususnya telapak kaki bagian depan (ball of the foot), di
mana sekitar 70-90% ulkus berada di sini. Pada lokasi ini, ulkus lebih sering
ditemukan pada bagian medial dibanding dengan bagian lateral, sekitar 30-50%
berada di sekitar ibu jari, di bawah falang proksimal ibu jari dan kepala
metatarsal .
Patogenesis
Tiga penyebab terjadinya ulkus :
- berjalan pada kaki yang insensitif serta paralisis otot-otot kecil
- infeksi yang timbul akibat trauma pada kaki yang insensitif
- infeksi yang timbul pada deep fissure telapak kaki yang insensitif dan kering atau terdapatnya corn atau kalus pada telapak kaki
Penyebab pertama menimbulkan sekitar
85% ulkus plantar sedangkan penyebab ke 2 & 3 menimbulkan ulkus pada
sekitar 15% ulkus plantar. Ini yang disebut ulkus plantar sejati, yang bila
sekali terjadi maka proses penyembuhan tidak mudah, cenderung untuk kambuh dan
potensial merusak kaki secara progresif.
Tiga tahap terjadinya ulkus plantar
sejati :
1. tahap ulkus
mengancam dimana hanya terjadi peradangan pada tempat yang menerima tekanan
2. tahap ulkus
tersembunyi dimana terjadi proses kerusakan jaringan, timbul bula nekrosis,
tetapi kerusakan ini tertutupi oleh kulit yang masih intak.
3. tahap ulkus
yang nyata, dimana kerusakan terekspos dunia luar.
Tahap ulkus mengancam ditandai dengan
timbulnya edema yang dapat dikenali dengan menigkatnya gap antara 2 jari,
telapak kaki yang lunak dan hangat pada daerah yang rusak (contohnya dasar dari
falang proksimal ); dan kemungkinan timbul bengkak pada dorsum yang
berhubungan. Tahap ulkus tersembunyi dapat dikenali dengan timbulnya bula
nekrosis, dan pada tahap ketiga radang menjadi jelas.
Pada 2 jenis ulkus plantar yang lain,
kulit terbuka akibat luka atau fisura kemudian timbul infeksi pada jaringan
yang lebih dalam dan terdapat fokus peradangan supuratif yang berkembang
menjadi ulkus. Tanpa melihat asalnya, selanjutnya ulkus memiliki sifat yang
sama yaitu sulit untuk sembuh, mudah kambuh dan merusak jaringan lunak dan
skeleton kaki secara progresif. Ulkus plantar akibat trauma dan fisura dapat
dicegah dengan melindungi telapak kaki dari luka dan perawatan diri yang
teratur.
Ulkus plantar digolongkan berdasarkan
penanganannya, yaitu ulkus akut, ulkus kronik, ulkus complicated dan
ulkus rekuren. Ulkus akut adalah ulkus yang menunjukkan adanya infeksi akut dan
peradangan akut. Daerah terkena menjadi bengkak dan hiperemi, dan dasarnya
kotor. Mungkin dijumpai limfadenitis inguinal dan tanda serta gejala infeksi
akut seperti demam, leukositosis dsb. Ulkus kronik lebih tenang, sedikit discharge,
terdapat hiperkeratotik, dengan jaringan fibrosa yang padat dan dasar ulkus
berwarna pucat tertutup jaringan granulasi yang tidak sehat. Ulkus tampak
statis tanpa tanda-tanda menyembuh. Ulkus complicated, dapat akut atau
kronik memperlihatkan gambaran yang kompleks seperti osteomielitis, artritis
septik, dan tenosinovitis septik, sebagai akibat penyebaran infeksi ke tulang,
sendi dan tendon. Terkadang ulkus memberi gambaran seperti bunga kol, yang
biasanya –tapi tidak selalu- nonmalignan. Tetapi tidak mungkin menentukan ganas
tidaknya lesi ini hanya berdasarkan gambaran klinis. Infeksi yang mengancam
jiwa seperti gangren, tetanus dan septikemia adalah komplikasi lain yang dapat
terjadi. Lebih lanjut, gambaran komplikasi adalah adanya deformitas yang dapat
mengakibatkan ulkus, atau deformitas terjadi akibat ulkus terdahulu, yang saat
ini menimbulkan terjadinya ulkus rekuren. Kebanyakan ulkus plantar menjadi
rekuren karena tidak dilakukan perawatan. Tetapi ada pula yang meskipun telah
dirawat dengan baik ulkus tetap timbul dengan mudah walau hanya berjalan jarak
dekat, dan ini memerlukan perawatan khusus, yang ditujukan untuk mencegah ulkus
rekuren.
Penatalaksanaan
Tahap ulkus mengancam biasanya terlewati, dan bila
diketahui maka kaki harus diistirahatkan secara absolut (tidak boleh menahan
beban, berjalan atau duduk) dan dilakukan elevasi selama 48-72 jam, untuk
mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. Penderita diinstruksikan untuk
melakukan perawatan diri dan memakai alas kaki.
Bila ditemukan bula nekrosis, pemecahan bula harus
dihindari, dan bila terpaksa dilakukan dapat dilakukan dengan cara ditusuk dan
kulit yang terluka ditutup dengan kasa steril. Penderita juga dinstruksikan untuk
melakukan perawatan diri dan menggunakan alas kaki pelindung.
Ketika sudah terjadi ulkus yang terbuka, harus ditentukan
apakah ulkus tersebut akut, kronik, dengan komplikasi atau rekuren. Pada ulkus
akut diusahakan secepatnya mengontrol infeksi dan meminimalkan kerusakan
jaringan. Tirah baring, elevasi tungkai, irigasi serta pemakaian antibiotika
bila diperlukan. Tindakan pada kasus ini terbatas hanya untuk mengambil
jaringan yang benar-benar mati dan prosedur drainase, yang harus dilakukan
secara hati-hati. Setelah 10 hari, keadaan dievaluasi kembali.
Ulkus kronik tanpa komplikasi sulit untuk sembuh karena
penderita terus berjalan dan terjadi proses pemecahan jaringan granulasi.
Tujuan pengobatan pada tahap ini adalah melindungi ulkus selama berjalan dan
membiarkan ulkus menyembuh tanpa interfensi. Ini dapat dicapai dengan menutup
luka dengan pembalut plester dan penderita diperbolehkan berjalan setelah
jaringan mengeras. Biasanya dalam waktu 6 minggu ulkus mulai membaik. Terkadang
diperlukan perawatan 6 minggu lagi untuk mendapatkan hasil kesembuhan yang
nyata. Setelah mengangkat pembalut penderita harus melakukan perawatan diri dan
memakai alas kaki pelindung. Untuk
ulkus superfisial, pembalut plester dapat diganti dengan plester yang
mengandung zinc oksida. Plester diganti bila diperlukan misalnya bila terdapat
eksudat atau terlepas. Plester dipakai sampai 2 minggu setelah luka menyembuh. Selama itu,
jalan harus dibatasi dan penderita harus memakai alas kaki pelindung bila
berjalan. Bial ulkus luas dan bersih penyembuhan dapat dipercepat dengan melakukan
tandur kulit dan dibalut selama 4 minggu untuk melindungi tandur. Terkadang
ulkus sulit menyembuh karena aliran darah ke telapak kaki berkurang dari yang
seharusnya. Pada kasus seperti ini dapat dilakukan dekompresi neurovaskular
tibialis posterior.
Seperti telah disebutkan terdahulu, komplikasi yang
sering terajadi adalah infeksi pada jaringan yang lebih dalam. Pada kasus
seperti ini, bila terdapat fase akut diterapi seperti ulkus akut. Bila sudah
teratasi, dilakukan evaluasi untuk mengidentifikasi komplikasi yang timbul. Debridement
dilakukan untuk infeksi yang lebih dalam. Beberapa hari setelah prosedur ini
dilakukan, ulkus dirawat seperti ulkus tanpa komplikasi. Pada kasus ulkus
seperti bunga kol harus dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk menentukan
ganas tidaknya. Dilakukan eksisi lokal, dan bila diperlukan dilakukan amputasi.
Bila terdapat ulkus dan deformitas, ulkus disembuhkan dahulu, baru kemudian
dilakukan koreksi deformitas.
Pencegahan kekambuhan
Tujuan penatalaksanaan ulkus plantar adalah menyembuhkan
ulkus dan mencegah ulkus kambuh. Ulkus sering kambuh karena :
1. terdapat
faktor dasar (kehilangan sensibilitas, paralisis otot intrinsik dan terus
dipakai berjalan)
2. skar yang
terbentuk pada ulkus sebelumnya tidak dapat menahan tekanan selama berjalan
3. skar mendapat tekanan yang lebih besar karena adanya
deformitas
4. flare up infeksi yang terletak di dalam
Pencegahan ulkus menjadi rekuren dengan cara :
1. mengurangi
tekanan selama berjalan dan menggunakan alas kaki pelindung
2. eradikasi
infeksi yang terletak pada struktur yang lebih dalam
3. meningkatkan
kualitas skar
4. mengurangi
beban pada skar dengna cara modifikasi alas kaki dan melakukan prosedur
tindakan pembedahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar