Selasa, 24 Januari 2012

sistem manajemen basis data (database manajemen system)


KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum W.R W.B
Segala pujia bagi tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertongannya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui sistem manajemen basis data, disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesadaran dan terutama dari pertolongan tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini memuat tentang “sistem manajemen basis data” untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap sistem manajemen basis data ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada para pembaca. Walaupun makalah ini mempunyai banyak kelebihan dan kekurangan, saya sebagai seorang penulis memohon saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penulis

Kelompok III


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................       1
DAFTAR ISI..............................................................................................      2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................     3

A.     Latar Belakang.................................................................................    3
B.     Rumusan Masalah...........................................................................    3                                                         
C.     Tujuan dan Manfaat.........................................................................   3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................       4
A.     Pengertian Basis Data (DataBase)       
B.     Tahapan-Tahapan Informasi dan  Proses Penyajian Data.      
C.     Merancang Basis Data.           
D.     Pengertian Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
E.      Pekerjaan Manajemen Basis Data.
           

BAB III PENUTUP...................................................................................     14
            Daftar pustaka...............................................................................      14
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Pada makalah ini penulis akan membahas basis data untuk mengelola sumber daya data organisasi. Model basis data merupakan filosofi khusus dan tujuannya dudukung oleh strategi, teknik, perangkat keras, dan lunak tertentu yang sangat berbeda dengan lingkungan file data.
Dalam era globalisasi ini sistem informasi manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan output (keluaran) dengan menginput (memasukkan) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelolah dan mengendalikan pengaksesan basis data. Tugas dari sistem manajemen basis data adalah menyediakan lingkungan yang aman dan efisien untuk menyimpan dan pengambilan data dari basis data. Pengelolaan manajemen basi data membutuhkan suatu perangkat/tools untuk dapat mengelolanya, sehingga manajemen basis data dapat terus dikelola dan terus ditingkatkan kinerjanya  dengan adanya sistem informasi suatu organisasi akan berusaha lebih kompetetif dan efisien yang ada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan , mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kinerja organisasi dengan dalam mencapai tujuan organisasinya. Dalam pengambilan keputusan, baik dalam oprasional sehari-hari, maupun dalam merancang strategi masa depan. Proses pengambilan informasi harus dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
Data adalah bahan bakun informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengelolaam dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.


  1. Rumusan Masalah.
1.      Apa pengertian data?
2.      Apa pengertian sistem manajemen data?
3.      Bagaimana cara merancang suatu data?
4.      Apa tugas sistem manajemen basis data?

  1. Tujuan Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang ada pada sistem manajemen basis data. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem manajemen basi data. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan dalam menggunakan sistem manajemen basis data dan tidak menggunakan manajemen basis data. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang menjadi tugas utama sistem manajemen basis data.






BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian DataBase (Basis Data)
Data merupakan sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau lingkungan fisik sebelum diolah kedalam format bias dimengerti dan digunakan manusia. Data diambil dari bahasa latin yang artinya “memberi” . kaitan data dengan informasi sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari terkadang kita sering menggunakannnya untuk suatu hala serupa walaupun arti sebenarnya berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta yang belum diolah serta belum dapat dipahami oleh pengguna akhir data tersebut, sedangkan informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi para penggunanya.
Data base ( basis data)
Definisi basis data dapat didefinisikan sebagai berikut :
F Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam suatu lingkup  perusahaan atau instansi yang terkait. (kristanto 1994)
F Kumpulan file data yang terorganisasi, terintergrasi, dan bisa dipakai bersama. (C.J. Date, 1981)
F Kumpulani rekaman data berbagai file yang memiliki relasi satu sama lain (Martin, 1977)
F Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendal;ikan redundansi data. (J.P. Louden, 2010)
F Kumpulan data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan mengoprasilkannya. (Dr. Syopiansyah Jaya Putra M.Sis, 2010)
F Basis data adalah sistem komputerisasi yang tujuan umumnya adalah membuat informasi dan memelihara informasi tersebut serta tersedia pada saat dibutuhkan. (C.J Date, !981).
konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah data base memiliki penjelasan yang sangat struktural dari jenis fakta yang tersimpan didalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwaakili basis data, dan dihubungkan antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodel struktur basis data ini dikenal sebagai model basis data.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (DataBase Manajement Sistem/DBMS)
  1. Tahapan-Tahapan Informasi dan Proses Penyajian Data
A.      Sumber Data.
Sumber data adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam sisten informasi baik dari sumber internal maupun eksternal. Transaksi keuangan eksternal adalah sumber data yang paling umum untuk kebanyakan perusahaan. Transaksi ini adalah berbagai pertukaran ekonomi denganberbagai entitas bisnis dan individu lain di luar perusahaan. Transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran atau pemindahan sumber daya dalam perusahaan.
B.      Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam sistem valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan. Dalam banyak hal, ini adalah tahap yang paling penting dalam sistem. Jika kesalahan transaksi masuk ke pengumpulan data tanpa terdeteksi, sistem akan memproses kesalahan tersebut dan menghasilkan output yang salah serta tidak handal. Hal ini pada akhirnya, dapat mengarah pada tindakan yang tidak benar serta keputusan yang buruk dari para penggunanya.
Terdapat dua aturan yang menetukan  dalam desain prosedur pengumpulan data yaitu:
F  Relevansi. Pekerjaan dasar desainer sistem adalah menentukan apa saja yang relevan dan tidak relevan. Dia dapat melakukannya dengan menganalisis kebutuhan pengguna.
F  Efisien. Prosedur pengumpulan data yang efisien didesain untuk menumpulkan data sekali saja. Data ini kemudian akan disediakan ke banyak pengguna. Menangkap data yang sama lebih dari sekali mengarah pada redundansi dan inkonsistensi data.
C.      Memproses Data.
Setelah selesai dikumpulkan, data biasanya membutuhkan pemrosesan agar dapat menghasilkan informasi. Berbagai pekerjaan dalam tahap pemrosesan data (data processing) berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit. Contohnya meliputi algoritme metematika (seperti model pemrograman linear) yang digunakan untuk aplikasi penjadwalan produksi, berbagai teknik statistic untuk perkiraan penjualan, dan prosedur pencatatan serta pembuatan ikhtisar yang digunakan dalam aplikasi akuntansi.
  1. Merancang Basis Data.
Perancangan basis data adalah proses pembuatan struktur database sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat dibutuhkan model data dah dibahas  dalam bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkah-langkah dalam merancang basis data dapat kita tempuh dengan langkah sebagai berikut:
  1. Mendefinisikan kebutuhan yang mempunyai tujuan mendefinisikan dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh sebuah user organisasi.
  2. Perancangan konseptual, yang bertujuan untuk membuat semua dodel data konseptual yang akan didukung perbedaan kebutuhan informasi dan beberapa user dalam komponen organisasi.
  3. Rancangan implementasi yang bertujuan untuk menetapkan model data logis kedalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi.
  4. Rancangan fisik pada tahab ini database dipetakan menjadi physical strorage structure sepeerti file dan tabel, rancangan seperti model detail oleh DataBase specialists, normalisasi, spesifikasi hardware/software, dal lain sebagainya.
  5. Langkah perbaikan, keseluruhan langkah diatas harus dipandang sebagai seatu langkah perbaikan, dimana perancangan pada tahapan diperbaiki secara pogresif melalui pengulangan. Langka perbaikan haru dilakukan pada bagian akhir setiap tahapan sebelum melangkah ke tahapan berikutnya.

  1. Pengartian Sistem Manajemen Basis Data (DataBase manajement system/DBMS)
DBMS adalah kumpulan program yang mengkoordinasi semua kegiatan yang sangat erat hubungannya dengan basis data serta didesain untuk membantu hal pemeliharaan untuk utilitas kumpulan data dalam jumlah yang besar. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan sacara khusus untuk aplikasi semisal, penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Sebuah DBMS mengendalikan perbuatan, pemeliharaan, dan penggunaan struktur penyimpanan database organisasi sosial dan pengguna meraka. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mentapkan kontrol organisasi pengembangan database yang luas ditangan DataBase Administrator (DBAs) dan speisalis lain. Dalam sistem yang besar, senbuah DBMS memungkinkan pengguna perangkat lunak lain untuk menyimpan dan mengambil data dengan cara yang terstruktur.
Apapun bentuk fisik basis datanya, isinya dapat disajikan dalam hierarki yang logis. Berbagai tingkatan dalam  hierarki data-, atribut, record, dan file diilustrasikan dalam sebuah figur.
  1. Atribut data. Atribut data adalh bagian mendasar dari calon data yang berguna dalam basis data. Atribut adalah karakteristik logis dan relevan dari semua entitas dan yang mengenai hal apa perusahaan menagkap datanya. Berbagai atribut yang ditunjukkan dalam figur adalah logis karena semuanya berkaitan dengan entitas yang sama. Tiap atribut juga relevan karena berkontribusi pada nilai informasi keseluruhan rangkaian.
  2. Record. Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam suatu kelas entitas. Contohnya, nama, alamat, dan saldo pelanggan adalah satu kejadian. Untuk menentukan record tertentu dalam basis data, maka pengguna harus dapat mengidentifikasikan secar unit. Oleh karena itu setiap record dalam basis data harus unit untuk paling tidak satu atributnya.
  3. File. File adalah serangkaian record yang lengkap dari suatu kelas yang identik, contohnya semua record piutang usaha dari suatu perusahaan akan membentuk file piutang usaha. Dalam cara yang hampir sama, file dibentuk untuk kelas-kelasnya.

  1. Pekerjaan Manajeman Basis data.
Database manajeman melibatkan tiga pekerjaan dasar yaitu sebagai berikut:
F Penyimpanan. Pekerjaan penyimpanan menetapkan berbagai kunci untuk record baru dan menyimpannya dalam lokasi yang sesuai dalam basis data.
F Penarikan adalah pekerjaan mencari dan mengepresikan record yang ada dalam basis data untuk diproses. Setelah pemprosesan selesai, pekerjaan penyimpanan akan menyimpan kembali record yang telah diperbaharui ke tempatnya dalam basis data.
F Penghapusan adalah pekerjaan untuk secara permanen memindahkan berbagai record yang usang atau redundan dari basis data.


BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan
  1. Data merupakan sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau lingkungan fisik sebelum diolah kedalam format bias dimengerti dan digunakan manusia. Data diambil dari bahasa latin yang artinya “memberi” . kaitan data dengan informasi sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari terkadang kita sering menggunakannnya untuk suatu hala serupa walaupun arti sebenarnya berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta yang belum diolah serta belum dapat dipahami oleh pengguna akhir data tersebut, sedangkan informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi para penggunanya.
  2. Perancangan basis data adalah proses pembuatan struktur database sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat dibutuhkan model data dah dibahas  dalam bagian sebelumnya.
  3. DBMS adalah kumpulan program yang mengkoordinasi semua kegiatan yang sangat erat hubungannya dengan basis data serta didesain untuk membantu hal pemeliharaan untuk utilitas kumpulan data dalam jumlah yang besar. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan sacara khusus untuk aplikasi semisal, penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
  4. Agar terciptanya, basis data maka dibutukan proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam merancang basis data adalah sebagai berikut : mendefinisikan kebutuhan data, merancang konseptual, merancang implementasi,  merancang fisik, dan langkah fisik.



  1. Daftar Pustaka
Hall A. James “Sistem Informasi Akuntansi” Jakarta: 2007.
http://www.sentra-ilmu.co.cc/2010/04/sistem-basis-data-istilah-istilah-dalam.htm/ diunduh 25 September, 2010, 18.54 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data diunduh pada tanggal 25 September, 2010, 19.09 WIB
http://alfarisy89.wordpress.com/2010/07/24/arsitektur-basis-data/ diunduh tanggal 25 September, 2010, 19.12 WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar